A.
Laporan Fisika
Judul :MENGUKUR ENERGI ANGIN
DI PANTAI BARU
Hari,
Tanggal :Selasa, 4 Maret 2014
Lokasi : Pantai Baru, Ngentak,
Poncosari, Srandakan, Bantul, D.I.Y.
MENGUKUR
ENERGI ANGIN DI PANTAI BARU
I. Tujuan :
Mengukur
besarnya energi angin di Pantai Baru, Bantul pada saat itu
II. Dasar Teori
ANGIN
Angin adalah adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan
udara di sekitarnya. Angin bergerak dari
tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Angin dapat diukur
dengan Anemometer. Angin seringkali digunakan sebagai pembangkit listrik atau
sumber daya alam yang dapat menghasilkan energi listrik.
Adapun faktor
terjadinya angin, yaitu:
1.
Gradien barometris
Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekananudara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
2.
Letak tempat
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa.
3.
Tinggi tempat
Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang
bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju
udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya
memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini
semakin kecil.
4.
Waktu
Di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di
malam hari. Secara klimatologi arah angin
pada umumnya cukup diamati 8 arah saja : timur laut, utara, timur, tenggara,
selatan, barat daya, barat, barat laut. Satuan kecepatan angin : m/det,
mil/jam, km/jam, knot= 0,5 m/det.
Rumus kecepatan dapat ditentukan sebagai berikut:
V=
s/t
Dengan ketentuan:
S= Jarak yang ditempuh (km, m)
V= Kecepatan (km/jam, m/s)
t= Waktu tempuh (jam, sekon)
Selain itu, rumus kecepatan rata-rata yaitu
III. Alat dan Bahan :
a. Kincir Angin (Kincir Angin di pantai baru)
b. Stopwatch
d. Pulpen
e. Kertas
IV. Langkah Kerja :
1. Dengan menggunakan stopwatch
ukurlah waktu setiap 10 kali kincir angin berputar.
2. Catatlah waktu hasil
pengukuran dan masukan dalam tabel (t).
3.
Perkirakan
keliling putaran kincir dengan memperhitungkan jari-jari masukan dalam tabel
(s).
4.
Setiap
anak dalam kelompok melakukan sendiri dan masukan dalam tabel.
5.
Bandingkan
pengukuranmu saat itu dengan ramalan/laporan dari badan metereologi dan
Geofisika saat itu (cari di internet) dan simpulkan hasil percobaanmu
V. Hasil Pengamatan :
No
|
Nama
|
Waktu (WIB)
|
t
(sekon)
|
r (meter)
|
s=10x2πr
(m)
|
V= s/t
(m/s)
|
Ramalan
|
1
|
M. Huda
|
10.30
|
7
|
1,7
|
106,857
|
15,265
|
15 knot =6,7 m/s
|
2
|
Pandhu
|
10.30
|
13 s
|
1,7
|
106,857
|
8,22
|
|
3
|
Adit
|
10.30
|
12 s
|
1,7
|
106,857
|
8,904
|
|
4
|
Firman
|
10.30
|
8 s
|
1,7
|
106,857
|
13,357
|
Tabel diatas merupakan data
dapat kami peroleh dari hasil pengukuran kecepatan angin dengan media kincir angin di Pantai Baru. Jarak(s)
diperoleh dari perkalian jumlah kincir berputar dan keliling lingkaran kincir
tersebut. Waktu (t) diperoleh dari lamanya kincir berputar selama 10
putaran. Hasil
pengukuran kecepatan angin diperoleh dari membagi jarak (s) kincir angin
dengan waktu (t) yang diperlukan. Menurut Situs resmi Dinas
Kelautan dan Perikanan DIY kecepatan
angin di Samudra Hindia selatan Yogyakarta pada
tanggal 4 Maret 2014 adalah 5 – 14 knot atau
setara dengan 6,7 m/s bertiup dari arah timur dan tenggara atau
setara dengan 6,7 m/s.
VI. Perhitungan dan Pembahasan :
Berdasarkan tabel pengamatan, hasil perhitungan kecepatan
angin dapat dilakukan dengan langkah berikut ini.
1. Jarak keliling kincir selama berputar 10 kali
S = 10 x 2 π r
= 10 x 2 x 22/7 x 1,7 m
= 34 x 3,14286
= 106,857 m/s
Jadi, jarak dari keliling kincir angin selama 10 kali
putaran adalah 106,857 meter.
2. Kecepatan kincir angin berputar dalam 10 putaran
a. Kecepatan dalam selang waktu 7 sekon
V = s/t
= 106,857/7
= 15,265 m/s
Jadi, kecepatan angin yang
bertiup pada saat itu dalam kurun waktu 7 sekon sebesar 15,265 m/s
b. Kecepatan dalam selang waktu 13 sekon
V = s/t
= 106,857/13
= 8,22 m/s
Jadi, kecepatan angin yang
bertiup pada saat itu dalam kurun waktu 13 sekon sebesar 8,22 m/s
c. Kecepatan dalam selang waktu 12 sekon
V =
s/t
= 106,857/12
=
8,904 m/s
Jadi, kecepatan angin yang
bertiup pada saat itu dalam kurun waktu 12 sekon sebesar 8,904 m/s
d. Kecepatan dalam selang waktu 8 sekon
V = s/t
= 106,857/8
=
13,357 m/s
Jadi, kecepatan angin yang
bertiup pada saat itu dalam kurun waktu 8 sekon sebesar 13,357 m/s
3. Kecepatan Rata-rata
Berdasarkan
4 kali percobaan dan perhitungan kecepatan angin yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kecepatan
rata-rata sebagai berikut.
Perbandingan
yang dinyatakan dalam kesalahan pengukuran pada perhitungan kecepatan angin
yang telah dilakukan di Pantai Baru pada tanggal 4 Maret 2014 dengan ramalan
yang dilakukan oleh BMKG sebagai berikut.
Berdasarkan presentase diatas, kemungkinan
ketidaktepatannya adalah saat perhitungan dilakukan:
a. angin
sedang bergerak lebih cepat diatas rata-rata atau
faktor keadaan alam di pantai yang relatif berangin kencang dibanding daratan
pada umumnya.
b.
kemungkinan terdapat kerusakan pada
kincir angin.
c.
berat
dan gaya gesek pada kincir angin mengurangi kecepatan
berputar.
d.
Kesalahn perhitungan
waktu, jarak keliling dan sebagainya oleh peneliti.
VII.
Kesimpulan :
Berdasarkan
percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
a.
Jari-jari kincir angin
berpengaruh terhadap kecepatan kincir berputar.
b.
Setiap tempat memiliki kecepatan angin yang berbeda-beda sehingga memicu perbedaan kecepatan angin di setiap tempat.
c.
Waktu memengaruhi kecepatan
angin. Semakin
siang kecepatan angin di Pantai Baru semakin bertambah.
VIII.
Saran :
Berdasasrkan langkah kerja,
hasil pengamatan dan kesimpulan, maka saran kami sebagai berikut:
1. Sebaiknya sebelum para siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa,
guru mata pelajaran dan guru pembimbing memberi pengarahan dan penentuan tempat
yang digunakannya penelitian, serta cara mengerjakan yang lebih detail.
2. Bagi pengelola Pantai Baru
a. Energi angin di Pantai Baru cukup besar, sebaiknya kincir
angin dapat diperbanyak dengan diimbangi kualitasnya yang canggih agar energi
yang dihasilkan lebih banyak untuk disalurkan ke masyarakat secara menyeluruh.
b. Banyak kincir angin yang telah rusak, sehingga perlu adanya
perawatan alat secara intensif dan sistem pengelolaan energi yang lebih baik untuk
memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar