LAPORAN
PRAKTIKUM BIOLOGI
“Pengamatan Sel Mati dan Sel Hidup pada
Tumbuhan”
(umbi
kayu, bawang, dan daun Rhoeo discolor)
Oleh:
Nama :
Anugrahi Mahastri
Kelas :
XI IPA 2
No Urut :
04
SMA NEGERI 1 BANTUL
2013/2014
I.
Judul
dan Setting Pelaksanaan
a.
Judul Praktikum :
“Pengamatan Sel Mati dan Sel Hidup pada
Tumbuhan”
b.
Waktu pelaksanaan :
Senin, 7 Oktober 2013
c.
Tempat :
Lab. Biologi SMAN 1 Bantul
II.
Tujuan
Untuk
mengetahui perbedaan bagian-bagian penyusun sel mati dan sel hidup pada tumbuhan.
III.
Dasar
Teori
Semua makhluk hidup tersusun dari
sel. Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil. Sel merupakan tempat
terjadinya peristiwa fisiologis dan pewarisan genetis makhluk hidup.
Beberapa ahli telah mencoba
menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa
teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan
mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai
penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.
1.
Penemuan sel mati
Robert
Hooke (1635-1703) mencoba
melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil
pengamatannya diketahui terlihat rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika
dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil
dari rongga tersebut dinamakan sel. Selain itu sel mati
tidak terdapat bagian-bagian penusun sel sebagaimana pada sel hidup.
2. Penemuan Sel hidup
Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann
(1810-1882) mengamati sel-sel jaringan hewan dan
tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati
tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa
satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap
hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga
tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil
dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua
penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil
penyusun makhluk hidup.
Setiap sel hidup tersusun dari
berbagai bagian seperti membran plasma, nukleus, sitoplasma, dan organel sel.
Sel dengan bagian-bagiannya memiliki fungsi yang mendukung segala aktivitas
makhluk hidup.
IV.
Alat
dan Bahan
A.
Alat
-
Pipet
-
Silet/pisau
-
Tusuk gigi
-
Tisu
-
Kaca preparat dan penutup kaca
-
Mikroskop
Fungsi
bagian-bagian mikroskop :
1.
Lensa okuler, yaitu lensa
yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan
maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
2.
Lensa objektif, lensa ini
berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan
nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk
menentukan perbesaran lensa objektif.
3.
Tabung mikroskop (TUBUS), tabung ini
berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa
okuler.
4.
Makrometer (Pemutar
kasar), makrometer
berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
5.
Mikrometer (Pemutar
halus), pengatur
ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan
bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
6.
Revolver, revolver
berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
7.
Reflektor, terdiri
dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini
berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang
yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan
ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka
menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
8.
Diafragma, berfungsi
untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
9.
Kondensor, kondensor
berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di
naik turunkan.
10.
Meja mikroskop, berfungsi
sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
11.
Penjepit kaca, penjepit
ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah
bergeser.
12.
Lenga mokroskop, berfungsi
sebagai pegangang pada mikroskop.
13.
Kaki mikroskop, berfungsi
untuk menyangga atau menopang mikroskop.
14.
Sendi inklinasi (Pengatur
sudut),
untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
B.
Bahan
-
Air
-
Gabus umbi kayu (Manihot
Utillisima)
-
Bawang merah (Alium
Cepa)
-
Daun Rhoeo discolor
V.
Cara
Kerja
1.
Siapkan peralatan dan bahan yang digunakan.
2.
Tentukan dan atur cahaya pada lensa mikroskop
3.
Menyayat objek yang akan diamati.
a.
Gabus Umbi Kayu
Iris tipis dan melintang padaGabus
umbi kayu (bagian berwarna putih/dagingnya) dengan silet.
b.
Bawang
merah.
Siapkan bawang merah dan kupas kulit terluarnya. Kemudian kupas bagian daging buahnya lalu ambil bagian
yang berupa lembaran tipis pada permukaan bawang.
c.
Daun Rhoeo discolor
Irislah bagian atas atau bawah pada rhoe discolor tersebut secara membujur dengan silet setipis mungkin agar
mudah diamati.
4.
Letakkan
objek ke kaca objek dan teteskan air secukupnya pada objek tersebut.
5.
Tutup objek
dengan kaca penutup/deck glass secara perlahan sentuhkan pada objek, lalu rebahkan.
6.
Letakkan objek bawang tersebut pada meja preparat dan jepitkan.
7.
Amati dengan mikroskop dengan perbesaran lemah. Kemudian menggambar sketsa sel tersebut.
VI.
Hasil
Pengamatan
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan pada praktikum pengamatan sel mati dan sek hidup diperoleh hasil sebagai berikut
Gabus
umbi kayu
(Manihot
Utillisima)
|
Bawang merah
(Alium
Cepa)
|
Daun Rhoeo discolor
|
pada
bagian daging umbi
|
- pada
bagian dalam lapisan bawang
-
|
pada bagian luar-bawah daun
|
Keterangan
:
-
sel berwarna putih polos dan berongga
-
dinding sel
|
Keterangan
:
- -
sel berwarna kemerahan
- -
inti terdapat pada setiap sel
1. Dinding
sel
2. Inti
sel
3. sitoplasma
|
Keterangan
:
- sel
berwarna ke-ungu-an
- terdapat
stomata yang menyebar
1. Membran sel
2. Dinding sel
3. Inti sel
4. Stomata
5. Sitoplasma
|
VII.
Pembahasan
Berdasarkan hasil
pengamatan yang telah dilakukan dalam praktikum ini, maka analisis selanjutnya
sebagai berikut.
1.
Sel
pada Umbi Kayu
Dinding
sel pada sel gabus memiliki ukuran yang lebih tebal dari pada dinding sel
bawang merah dan memiliki bentuk yang tidak beraturan ada yang berbentuk
lonjong ada juga yang berbentuk segi delapan, segi enam denga jarak antar dinding sel berdekatan atau
saling menyatu. Sel
gabus mempunyai bentuk yang tetap atau tidak berubah – ubah karena mempunyai
dinding sel.
Di dalam sel gabus
tersebut tidak terdapat inti sel (nukleus). Dalam sel mati hanya terdapat
dinding sel sementara bagian yang lain kosong.
Sehingga sel tersebut tidak dapat melakukan aktivitas apapun dan sel
tersebut tidak berperan dalam kehidupan. Sehingga, sel gabus pada
umbi kayu atau singkong
ini disebut
sel mati
2.
Sel
pada Bawang Merah
Berdasarkan pengamatan
dalam praktikum ini pada sel bawang merah terdapat organel-organel sel seperti
sitoplasma, dinding sel dan nukleus, sehingga sel pada bawang merah disebut sel
hidup.
-
Dinding sel berbentuk segi-enam yang memanjang dan tipis.
Fungsi dari dinding sel adalah untuk melindungi dan memberi bentuk pada sel.
-
Inti sel, memliki cairan di dalamnya dan ada
aktivitas yang terjadi di dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. Cairan di
dalam sel bawang merah disebut nukleoplasma. Fungsi nukleoplasma adalah untuk
melindungi vakuola yang umumnya terdapat pada sel tumbuhan.
-
Sitoplasma, berada di luar inti sel. Sitoplasma merupakan
cairan yang terdapat organel yang bersifat koloid dan dinamis, selalu bergerak
dan aktif melaksanakan aktivitas. Organel yang ada seperti: sitoskeleton,
ribosom, RE, badan golgi, lisosom dan lainnya. Fungsi sitoplasma diantaranya:
tempat penyimpanan bahan kimia, sarana atau fasilitator, tempat terjadinya
metabolisme sitosolik.
3.
Sel
pada Daun Rhoeo discolor
Berdasarkan pengamatan dalam praktikum ini pada sel daun Rhoeo discolor termasuk sel hidup karena
terdapat bagian sel seperti membran sel, dinding sel, inti sel, stomata, dan sitoplasma dengan penjabaran
sebagai berikut.
-
Membran sel, berbentuk
lembaran tipis dan membatasi
sel yang disebut sebagai
membran plasma. Berfungsi sebagai rintangan selektif yang memungkinkan
aliran oksigen, nutrien, dan limbah yang cukup untuk melayani seluruh volume
sel.
-
Dinding sel berbentuk segi ena yang beraturan, memiliki fungsi sama dengan
dinding sel biasanya.
-
Intisel, terdapat satu intisel atau nukleus pada semua selnya dan memiliki
fungsi sama dengan intisel biasanya
-
Stomata, tersebar di jaringan ini. Stomata digunakan untuk
melakukan fotosintesis untuk menhasilkan energi dan oksigen pada tumbuhan. Di
dalam sel daun tersebut juga terdapat plastida yang menghasilkan kloroplas yang
membuat tanaman ini berwarna ungu.
Sel hidup pada
tumbuhan umumnya memiliki bagian seperti: membran plasma, intisel, sitoplasma,
sitoskleleton, ribosom, retikulum endoplasma (RE), Aparatus Golgi, lisosom,
peroksisom, mitokondria, vakuola, plastida, dan stomata.
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dari praktikum ini sebagai
berikut :
1.
Sel yang dapat dikatakan sebagai sel hidup setidaknya
memiliki beberapa ciri diantaranya :dinding sel, membran plasma, nukleus,
sitoplasma dengan organel-organelnya, vakuola, stomata, dan plastida. Sedangkan
sel mati pada tumbuhanha hanya memiliki dinding sel dan didalamya kosong,
sehingga tidak melakuakan aktivitas.
2.
Dari pengamatan sel pada ketiga objek yang merupakan sel
hidup adalah bawang merah dan daun Rhoeo
discolor, sedangkan yang merupakan sel mati adalah umbi kayu.
Daftar
Pustaka
Aryulina, Diah dkk. 2007. Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI.Jakarta : Esis.
Anonim. -. Biologi SMA/MA Semester 1 Kelas IX. Klaten:
Sinar Mandiri.
Bantul, 13 November 2013
Praktikan
Anugrahi Mahastri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar