Minggu, 21 Juli 2013

India Classic Dance


Tari klasik India adalah istilah baru yang relatif untuk berbagai bentuk seni dikodifikasikan berakar pada Natya, Hindu suci teater musikal gaya, teori yang dapat ditelusuri kembali ke Natya Shastra dari Bharata Muni (400 SM).
Definisinya diantara lain  adalah:
·         Ditarikan di dalam tempat suci (bilik candi) sesuai dengan ritual yang disebut Agama Nartanam. Natya Shastra mengklasifikasikan jenis ini merupakan tarian sebagai margi , atau tarian membebaskan jiwa, tidak seperti desi (murni menghibur).
·         Ditarikan di halaman istana dengan iringan musik klasik disebut Carnatakam. Tarian ini sejenis seni intelektual.
·         Aattam Darbari bentuk tarian yang menarik untuk rakyat jelata dan pendidikan mereka tentang agama mereka, budaya dan kehidupan sosial. Raja-raja  pada waktu itu tarian ini digunakan agar  putrinya belajar menari.
Delapan tarian klasik India
Bentuk Tari
Asal Negara
Kerala
Sangeet Natak Akademi classical menganugerahkan status pada delapan gaya tari India:

Seni Tari lainnya belum dianugerahkan sebagai Tarian Klasik, teori-teori yang juga dapat ditelusuri kembali ke Natya Shastra adalah:
1.    Gaudiya Nritya – Bengali Seni Tari
2.    Natyam Andhra – Telugu Seni Tari
3.    Vilasini Nrityam / Natyam – Telugu Seni Tari
Dari delapan gaya di atas, hanya dua gaya tari candi yang berasal dari Natya Shastra dan diresepkan oleh Agamas adalah Bharatanatyam dan Odissi. Keduanya paling mematuhi Natya Shastra tetapi untuk saat ini tidak mencakup Vaachikaabhinaya (tindakan dialog), meskipun beberapa gaya Bharatanatyam, seperti gaya Melattur , resep gerakan bibir menunjukkan Vaachikaabhinaya.
Kuchipudi , yang mengatur gerakan bibir yang menunjukkan Vaachikaabhinaya, dan Mohiniyattam relatif baru bentuk Darbari Aatam, seperti Kathakali, dan dua gaya India timur, Manipuri dan Sattriya , yang sangat mirip.

Kathak berasal dari tarian kuil. Hebat. Beberapa percaya berevolusi dari Tuhan Krishna lilas Raas. Gaya bertahap berubah seiring periode Mughal di bawah pengaruh tari Persia , perubahan besar ketika lutut lurus, bukan menekuk lutut digunakan dalam kebanyakan bentuk klasik India.  Gerak kaki yang rumit dan berputar, serta abhinaya , adalah pokok dari Kathak .
Saat ini, Sangeet Natak Akademi tidak mempertimbangkan tari gaya baru direkonstruksi Andhra Pradesh seperti Andhra Natyam dan Vilasini Natyam sebagai “klasik”. Bharatanrithyam , meskipun yang paling dekat berikut Natya Shastra sila s ‘, dianggap sebagai berbagai Bharatanatyam .

Tarian Bharata Natyam

Tarian Bharata Natyam, merupakan salah satu gaya tarian klassik India yang penuh dengan tradisi, dimana untuk menguasainya memerlukan masa bertahun-tahun kerana terdapat berbagai gerakan tangan, kaki dan mata yang harus dipelajari demi untuk mempersembahkan tarian warisan lama yang dihormati ini secara lengkap, penuh dengan kegemilangan.
Tarian ini berasal daripada wilayah Tamil Naidu di bahagian Selatan India. Secara tradisionalnya, tarian ini di persembahkan secara solo oleh seorang penari wanita.
Suatu persembahan yang lengkap dalam tarian ini merangkumi enam peringkat di kenali sebagai Alarippu, Jatiswaram, Sabdam, Varnam, Padam dan Thillana. Peringkat-peringkat ini menggabungkan elemen Nritta atau tarian tulen dan Nritya ( Tarian Ekspressi ).

Tari Manipuri

Manipuri berasal dari Manipur, India timur laut. Gerakan tari ini awalnya dinamakan jogai yang berarti gerakan melingkar. Berdasarkan teks kuno, tari ini melambangkan gerakan planet yang mengelilingi matahari. Menurut mitologi Hindu, saat Khrisna, Radha dan gopi menarikan tari Ras Leela, Shiva menjaga agar tidak seorangpun yang menganggu tarian mereka. Parvati, permaisuri Shiva juga ingin melihat tarian ini, jadi Shiva memilih tempat yang paling indah di Manipur dan menarikan kembali tari Ras Leela. Setelah berabad-abad kemudian, pada abad ke-11, selama masa pemerintahan Raja Loyamba, pangeran Khamba dan Dinasti Khomal dan Putri Thaibi dari Dinasti Mairang menarikan kembali tari ini dan kemudian dikenal sebagai Lai-Haraoba, tarian tertua dari Manipur.
Gaya tari Manipuri berkembang berdasarkan kehidupan dan budaya rakyat Manipuri dan memiliki cirikhas dekorasi yang berwarna-warni serta gerakan kaki yang lincah.



Tari Kuchipudi


Kuchipudi berasal dari desa Kuchipudi di Andhra Pradesh, India Utara. Tari ini adalah sendratari yang didasarkan pada tradisi teater dan dikenal dengan nama Bhagavata Mela Natakam. Para aktor menyanyi dan menarikan tarian ini pada upacara persembahan di kuil. Tari Kuchipudi memiliki teknik yang lebih bebas dan luwes disbanding jenis tari klasik lain.
Nama telah Kuchipudi berasal dari sebuah desa kecil di negara bagian yang disebut Krishna Kuchipudi di kabupaten, di mana tarian ini mempunyai asal .
Siddhendra Yogi, sarjana pertama yang telah memberi bentuk sekarang ini drama tari . Bhamakalapam adalah salah satu komposisi terkenal dan orignated daripada repetoire Kalapas. The repertoir Kuchipudi mempunyai dua bentuk Kalapas dan Yakshaganas.
Gerakan di Kuchipudi, tarian klasik yang telugu, yang gemilang, bulat dan tangkas. Carnatic dilakukan untuk muzik klasik, ini saham banyak elemen dengan Common Bharatanatyam, bentuk tarian klasik lain berasal di Tamil Nadu.
Ornaments dikenakan oleh para seniman pada umumnya terbuat dari kayu ringan disebut Boorugu. Penyanyi disertai oleh mridangam, biola, flute dan tambura (sebuah dengung instrumen dengan senar yang dipetik ).



Tari Kathakali

Kathakali adalah tarian yang berasal dari Kerala (India Selatan). Tarian ini merupakan drama musikal yang bermakna permainan cerita dan ditarikan untuk menggambarkan kemenangan kebenaran atas kesalahan. Para penari Kathakali menggunakan riasan wajah serta kostum tarian yang berwarna meriah. Ini melambangkan bahwa karakter-karakter yang dimainkan merupakan mahkluk dari dunia lain. Riasan wajah-wajah penari dapat dibedakan sebagai satvik (rupa dewa), rajasik (rupa ksatria), dan tamasik (rupa setan). Tema tari Kathakali berasal dari cerita klasik Ramayana, Mahabharata dan berbagai kisah legenda dan mitologi Hindu.

Tarian Kathak


Penari mempersembahkan chakkarwala tukra, satu daripada kemuncak tarian Kathak
Persembahan Kathak oleh Sharmila Sharma dan Rajendra Kumar Gangani di Muzium Guimet (November 2007)


Kathak (Hindi: कथक) merupakan salah satu bentuk tarian klasik India, berasal dari India Utara. Perkataan Kathak berasal dari perkataan India Katha yang bermaksud 'seni bercerita'. Dari sifat asalnya yang merupakan gambaran menghambakan diri kepada dewa-dewa Hindu, Kathak berkembang ke istana-istana pemerintah.
Tarian ini boleh dijejak asalnya kepada pencerita lisan nomad India utara silam, dikenali sebagai Kathaks, atau pencerita. Pencerita ini, membuat persembahan di lapangan kampung dan laman kuil, kebanyakannya khusus dalam mengisahkan kisah mitos dan moral dari kitab, dan menokok pengisahan mereka dengan alunan tangan dan mimik muka. Ia pada asasnya merupakan teater, menggunakan alatan dan bunyi muzik bersama gerak tangan, bagi menghidupkan penkisahan. Dalam bentuk kini terkandung bekas tarian kuil dan adat, dan pengaruh pergerakan bhakti. Sejak abad ke-16 seterusnya ia menyerap sesetengah ciri tarian Parsi dan tarian Asia Tengah yang diimport oleh istana diraja era Mughal.
Terdapat tiga jurusan utama atau gharana bagi Kathak dari mana pengamal masa kini menyusur susur galurnya: gharana dari Jaipur, Lucknow dan Benares (lahir di istana Kachwaha raja Rajput, Nawab dari Oudh, dan Varanasi mengikut turutan); terdapat juga gharana Raigarh yang kurang menonjol dan lebih muda dari mana teknik ketiga-tiga gharana sebelumnya digabung tetapi menjadi terkenal kerana komposisinya yang berbeza.
Kathak adalah tarian yang terbagi secara naratif dan dicirikan dengan gerakan kaki yang cepat (tatkar) dan berputar (chakkar). Bentuk tari khatak saat ini adalah bentuk yang berasal dari banyak pengaruh pada masa lalu, seperti pengaruh mitologi kathakas (nyanyian kuno), tarian kuil, gerakan bhakti (Vaishnavisme dan Shaivite), serta pengaruh Persia pada masa kekuasaan Mughal sejak abad ke-16; dan elemen-elemen ini tak dapat terpisahkan. Penari Kathak saat ini sebagian besar belajar dari sekolah untuk tari Kathak yang utama yaitu gharana di Jaipur, gharana di Lucknow serta gharana di Benares.



Tarian Odissi
Odissi merupakan perpaduan antara musik dan tarian dari daerah Orissa yang telah ada lebih dari 2000 tahun yang lalu yang dikembangkan dari tarian kuno odra natya (tari odra). Hal ini berkaitan dengan devadasis (gadis penari) yang menari untuk menghormati para dewa. Odissi biasa ditarikan di pelataran candi Megheswar, candi Ananta Basudeva, dan candi Jagannath, candi yang paling terkenal di Orissa. Pada mulanya penari odissi adalah para gadis (devadasis atau maharis), namun, pada sekitar abad XV, para pemuda yang berdandan seperti gadis juga mulai  menarikan odissi untuk menghibur para penikmatnya. Pemuda penari ini dikenal sebagai gotipua atau sakhiplla.
Musik Odissi memberi penekanan pada lirik yang dibaca tanpa jeda layaknya doa. Lirik ini merupakan puisi-puisi yang sangat terkenal, seperti Jayadev, Kavisamrat Upendra Bhanja, Gopalkrushna, dan lain-lain. Lagu odissi dinyanyikan dalam ragas (lagu) dan taalas (irama) tertentu. Taalas memiliki pembagian ketukan dan saat diam yang berbeda untuk daerah India Utara dan Selatan. Musik odissi asli, di daerah asalnya Orissa, merupakan bentuk Udramagandhi, salah satu 5 cabang musik klasik Inda.
Namun di daerah lain, juga berkembang odissi dengan musik dari cabang Hindustani dan Karnataki. Musik odissi menggunakan alat musik gamak, tom-nom, dan mardal/pakhawaj (sejenis gendang dua sisi).
Tarian odissi merupakan gabungan antara nrittya (tari interpretasi) dan nrutya (tari murni). Tema tariannya berdasarkan kepada mitologi dan nilai religi yang menekankan pada keseimbangan jiwa dan estetika. Tari ini terdiri dari 5 bagian :
1.       Mangalacharan, merupakan tarian doa yang diikuti dengan pembacaan sloka (syair pujian) untuk Dewa Ganapati (Jagannath).
2.       batu nrutya, merupakan tarian murni yang mengikuti ritme taalas dengan gerakan yang diambil dari ukiran gaya Orissa
3.       pallavi, merupakan tarian paling anggun dengan raga yang mampu membangkitkan efek sensasi dan pujian
4.       abhinaya, merupakan bagian di mana penari menyanyikan lagu dalam bahasa Oriya atau Sanskerta tentang kisah cinta Krishna dan Radha. Bagian ini dilakukan dalam tempo lambat dengan gerakan tubuh dan mata yang mampu menghanyutkan penonton.
5.       Mokshya, merupakan tarian dalam tempo cepat yang membawa penari menuju klimaks akhir.




Tari Mohini Attam.
Mohini Attam adalah tarian yang berasal dari Kerala. Tarian ini menceritakan tentang rasa cinta dan dedikasi terhadap dewa. Gerakan-gerakan dasar tarian ini adalah Adavus yang dibagi menjadi 4 bagian, Taganam, Jaganam, Dhaganam, dan Sammisram. Para penari Mohini Attam mengenakan riasan yang realistis dan kostum yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan tarian yang lain.
Tari solo wanita ini adalah tarian para Mohini, enchantress surgawi mitologi Hindu. Tarian ini didasarkan pada Hastha Lakhsana Deepika, risalah pada gerakan tangan, dan lirik ada di Manipravala, yang merupakan campuran bahasa Sansekerta dan Malayalam. Mohiniyattam biasanya berkaitan dengan tema-tema cinta dan kesetiaan. Yang lambat, gerakan bergoyang Mohiniyattam bersama dengan ekspresi wajah yang halus memberikan identitas yang berbeda dari yang lainnya bentuk tarian klasik India. Emosi yang dominan unsur tarian ini adalah laasya atau sensualitas. Begitu dilakukan hanya di lokasi candi, Mohiniyattam dibuat populer oleh raja dahulu Travancore, Swathi Thirunal. Dia dilindungi tarian dengan tingkat memberikan sentuhan khas Kerala.

Sattriya

Tari satriya merupakan bentuk tarian klasik berevolusi dari Assam, India di abad-15 oleh santo Vaishnavite High Shri Sankardev. Tari ini merupakan bentuk kesalehan dalam ‘Rasa Bhakti’ karakter dan (aspek rohani) adalah dominan dalam bentuk tarian.
Sattriya nritya disertai dengan komposisi musik yang disebut borgeets (disusun oleh Sankardeva antara lain) yang didasarkan pada klasik ragas .Instrumen yang menyertai pertunjukan tradisional khols ( drum ), taals ( simbal ) dan seruling . Instrumen lain seperti biola dan harmonika telah penambahan baru. Gaun biasanya terbuat dari tepuk , jenis sutra yang diproduksi di Assam , tenun dengan motif lokal yang rumit. Hiasan, juga didasarkan pada desain Assam tradisional

Tidak ada komentar: