Minggu, 02 Maret 2014

Pengamatan Sel Mati dan Sel Hidup pada Tumbuhan



LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
“Pengamatan Sel Mati dan Sel Hidup pada Tumbuhan”
(umbi kayu, bawang, dan daun Rhoeo discolor)



logo.jpeg
Oleh:
Nama           : Anugrahi Mahastri
Kelas            : XI IPA 2
No Urut       : 04

SMA NEGERI 1 BANTUL
2013/2014

I.              Judul dan Setting Pelaksanaan
a.      Judul Praktikum  :
“Pengamatan Sel Mati dan Sel Hidup pada Tumbuhan”
b.      Waktu pelaksanaan         : Senin, 7 Oktober 2013
c.      Tempat                 : Lab. Biologi SMAN 1 Bantul
II.           Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan bagian-bagian penyusun sel mati dan sel hidup pada tumbuhan.
III.       Dasar Teori
Semua makhluk hidup tersusun dari sel. Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil. Sel merupakan tempat terjadinya peristiwa fisiologis dan pewarisan genetis makhluk hidup.
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.
1.     Penemuan sel mati
Robert Hooke (1635-1703) mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel. Selain itu sel mati tidak terdapat bagian-bagian penusun sel sebagaimana pada sel hidup.
2.     Penemuan Sel hidup
Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882) mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
Setiap sel hidup tersusun dari berbagai bagian seperti membran plasma, nukleus, sitoplasma, dan organel sel. Sel dengan bagian-bagiannya memiliki fungsi yang mendukung segala aktivitas makhluk hidup.
IV.        Alat dan Bahan
A.     http://sulistyaindriani.files.wordpress.com/2010/07/mikroskop3.jpgAlat
-    Pipet
-    Silet/pisau
-    Tusuk gigi
-    Tisu
-    Kaca preparat dan penutup kaca
-    Mikroskop
Fungsi bagian-bagian mikroskop :
                    1.                       Lensa okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
                    2.                       Lensa objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini  membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
                    3.                       Tabung mikroskop (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
                    4.                       Makrometer (Pemutar kasar), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
                    5.                       Mikrometer (Pemutar halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
                    6.                       Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
                    7.                       Reflektor, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
                    8.                       Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
                    9.                       Kondensor, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
               10.                       Meja mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
               11.                       Penjepit kaca, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
               12.                       Lenga mokroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
               13.                       Kaki mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
               14.                       Sendi inklinasi (Pengatur sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
B.     Bahan
-     Air
-     Gabus umbi kayu (Manihot Utillisima)
-     Bawang merah (Alium Cepa)
-     Daun Rhoeo discolor



V.            Cara Kerja
1.      Siapkan peralatan dan bahan yang digunakan.
2.      Tentukan dan atur cahaya pada lensa mikroskop
3.      Menyayat objek yang akan diamati.
a.       Gabus Umbi Kayu
Iris tipis dan melintang padaGabus umbi kayu (bagian berwarna putih/dagingnya) dengan silet.
b.      Bawang merah.
Siapkan bawang merah dan kupas kulit terluarnya. Kemudian kupas bagian daging buahnya lalu ambil bagian yang berupa lembaran tipis pada permukaan bawang.
c.       Daun Rhoeo discolor
Irislah bagian atas atau bawah pada rhoe discolor tersebut secara membujur dengan silet setipis mungkin agar mudah diamati.
4.      Letakkan objek ke kaca objek dan teteskan air secukupnya pada objek tersebut.
5.      Tutup objek dengan kaca penutup/deck glass secara perlahan sentuhkan pada objek, lalu rebahkan.
6.      Letakkan objek bawang tersebut pada meja preparat dan jepitkan.
7.      Amati dengan mikroskop dengan perbesaran lemah. Kemudian menggambar sketsa sel tersebut.










VI.             Hasil Pengamatan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada praktikum pengamatan sel mati dan sek hidup diperoleh hasil sebagai berikut
Gabus umbi kayu
 (Manihot Utillisima)
Bawang merah
(Alium Cepa)
Daun Rhoeo discolor
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT3ssCjPh-Mn34SsdsgLoBRQDwfMY5cDXJ6l598Cb16IYfScklXuQ
https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRUi2q1rYvssnsq6U5OSwRp_E7NMQg4koDcXJ2yvOsEhMuLDEuydw
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRvx5CPP12X_XcJojwoGMQFCUTj2Uwg--VEnd1FJKqmgfRZCT_b
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQYjiai0D9bakxKMTja_XD9Dfbk0OVwnqfO32_GkKENQaJ2aFSi
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSHSp8rlQurDUos82UN7a2o55aI7IQGF6LU2Wx0JZobTcxWq41tfg
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTx64__47TzpzN_nscPS9372MAlIDORdczrAL2ei6-8fRvgvYZe
pada bagian daging umbi

-     pada bagian dalam lapisan bawang
-      
pada bagian luar-bawah daun

Keterangan :
-    sel berwarna putih polos dan berongga
-    dinding sel
Keterangan :
-     - sel berwarna kemerahan
-     - inti terdapat pada setiap sel
1.      Dinding sel
2.      Inti sel
3.      sitoplasma
Keterangan :
- sel berwarna ke-ungu-an
- terdapat stomata yang menyebar
1. Membran sel
2. Dinding sel
3. Inti sel
4. Stomata
5. Sitoplasma
VII.         Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dalam praktikum ini, maka analisis selanjutnya sebagai berikut.
1.     Sel pada Umbi Kayu
Dinding sel pada sel gabus memiliki ukuran yang lebih tebal dari pada dinding sel bawang merah dan memiliki bentuk yang tidak beraturan ada yang berbentuk lonjong ada juga yang berbentuk segi delapan, segi enam denga jarak antar dinding sel berdekatan atau saling menyatu. Sel gabus mempunyai bentuk yang tetap atau tidak berubah – ubah karena mempunyai dinding sel.
 Di dalam sel gabus tersebut tidak terdapat inti sel (nukleus). Dalam sel mati hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong.  Sehingga sel tersebut tidak dapat melakukan aktivitas apapun dan sel tersebut tidak berperan dalam kehidupan. Sehingga, sel gabus pada umbi kayu atau singkong ini disebut sel mati
2.     Sel pada Bawang Merah
Berdasarkan pengamatan dalam praktikum ini pada sel bawang merah terdapat organel-organel sel seperti sitoplasma, dinding sel dan nukleus, sehingga sel pada bawang merah disebut sel hidup.
-          Dinding sel berbentuk segi-enam yang memanjang dan tipis. Fungsi dari dinding sel adalah untuk melindungi dan memberi bentuk pada sel.
-          Inti sel, memliki cairan di dalamnya dan ada aktivitas yang terjadi di dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. Cairan di dalam sel bawang merah disebut nukleoplasma. Fungsi nukleoplasma adalah untuk melindungi vakuola yang umumnya terdapat pada sel tumbuhan.
-          Sitoplasma, berada di luar inti sel. Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat organel yang bersifat koloid dan dinamis, selalu bergerak dan aktif melaksanakan aktivitas. Organel yang ada seperti: sitoskeleton, ribosom, RE, badan golgi, lisosom dan lainnya. Fungsi sitoplasma diantaranya: tempat penyimpanan bahan kimia, sarana atau fasilitator, tempat terjadinya metabolisme sitosolik.
3.     Sel pada Daun Rhoeo discolor
Berdasarkan pengamatan dalam praktikum ini pada sel daun Rhoeo discolor termasuk sel hidup karena terdapat bagian sel seperti membran sel, dinding sel, inti sel, stomata, dan sitoplasma dengan penjabaran sebagai berikut.
-          Membran sel, berbentuk lembaran tipis dan membatasi sel yang disebut sebagai membran plasma. Berfungsi sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen, nutrien, dan limbah yang cukup untuk melayani seluruh volume sel.
-          Dinding sel berbentuk segi ena yang beraturan, memiliki fungsi sama dengan dinding sel biasanya.
-          Intisel, terdapat satu intisel atau nukleus pada semua selnya dan memiliki fungsi sama dengan intisel biasanya
-          Stomata, tersebar di jaringan ini. Stomata digunakan untuk melakukan fotosintesis untuk menhasilkan energi dan oksigen pada tumbuhan. Di dalam sel daun tersebut juga terdapat plastida yang menghasilkan kloroplas yang membuat tanaman ini berwarna ungu.
Sel hidup pada tumbuhan umumnya memiliki bagian seperti: membran plasma, intisel, sitoplasma, sitoskleleton, ribosom, retikulum endoplasma (RE), Aparatus Golgi, lisosom, peroksisom, mitokondria, vakuola, plastida, dan stomata.

VIII.      Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dari praktikum ini sebagai berikut :
1.      Sel yang dapat dikatakan sebagai sel hidup setidaknya memiliki beberapa ciri diantaranya :dinding sel, membran plasma, nukleus, sitoplasma dengan organel-organelnya, vakuola, stomata, dan plastida. Sedangkan sel mati pada tumbuhanha hanya memiliki dinding sel dan didalamya kosong, sehingga tidak melakuakan aktivitas.
2.      Dari pengamatan sel pada ketiga objek yang merupakan sel hidup adalah bawang merah dan daun Rhoeo discolor, sedangkan yang merupakan sel mati adalah umbi kayu.

Daftar Pustaka
Aryulina, Diah dkk. 2007. Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI.Jakarta : Esis.
Anonim. -. Biologi SMA/MA Semester 1 Kelas IX. Klaten: Sinar Mandiri.

Bantul, 13 November 2013
Praktikan


Anugrahi Mahastri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar